Repertoire stormy seas merupakan cerita romantis perjalanan cinta seorang prajurit angkatan laut. Awal mula diceritakan bahwa prajurit tersebut mendapatkan tugas negara untuk menjaga perbatasan laut. Bagi prajurit tugas semacam ini adalah sebuah kehormatan, maka dengan rasa bangga ia mempersiapkan dirinya untuk berlayar. Prajurit tersebut berpangkat kapten, secara tidak langsung ia memegang tanggung jawab yang sangat besar didalam pelayaran ini.
Movement I – There’s No Good Bye
Lagu : There’s no good bye oleh James Horner
Aransemen : Eryck Agustinus & Dida Juhara
Drill Design : Eryck Agustinus
Color Guard : Kharisma Cahya Bahari
Anastasya, sosok perempuan biasa dengan penampilan yang sederhana namun cukup untuk membuat banyak laki-laki jatuh hati padanya. Sang kapten pun juga tertarik padanya, sekitar 1 tahun yang lalu ia menyatakan cintanya. Mereka berencana untuk bertunangan, namun rencana itu harus ditunda karena tugas baru yang akan segera di emban sang kapten dalam 6 bulan kedepan. Sebelum pergi dengan romantis sang kapten berpamitan dengan Anastasya, ia memberikan seikat bunga dan berjanji untuk kembali. Ada rasa haru muncul dengan tiba-tiba dalam hati Anastasya, namun ia berusaha untuk tegar, melepaskan kekasihnya pergi berlayar.
Movement II – Sailing
Lagu : Coming home from the sea oleh James Horner
Aransemen : Eryck Agustinus & Dida Juhara
Drill Design : Eryck Agustinus
Color Guard : Kharisma Cahya Bahari
Pagi yang sangat cerah, langit biru dan sedikit awan diangkasa. Sang kapten memulai perjalanannya. Dengan memakai baju kebesarannya yang serba putih ia nampak terlihat gagah didepan kemudi kapal. Sedikit-sedikit kapal itu melaju semakin kencang, dan pulau-pulau itu sekarang sudah tidak terlihat.
Kini kapal itu sudah berada di tengah laut, namun cuaca disekitar terlihat buruk. Kapten beserta awak kapal mulai meningkatkan kewaspadaan ketika hujan lebat diiringi halilintar menerpa kapal itu. Kapal tersebut terus melaju, berharap bisa melalui cuaca buruk.
Namun hal malang menimpa mereka, nampak badai semakin menunjukan kekuatannya, gelombang besar dengan pusaran air raksasa mengguncang kapal itu. Seluruh awak kapal terlihat panik, mereka berusaha untuk terus bertahan keluar dari badai itu. Tapi sayang, badai itu terlalu kuat, kapal tersebut terbalik dan seluruh awak kapal jatuh kedalam laut.
Movement III – Hope?
Lagu : Hymn of axciom oleh Vienna Teng
Drill Design : Eryck Agustinus
Color Guard : Kharisma Cahya Bahari
Dalam suasana tanpa harapan mereka terombang ambing diatas permukaan laut. Terlihat mereka berusaha terus bertahan untuk tetap hidup, mereka berharap bantuan akan segera datang. Namun tenaga prajurit itu sedikit demi sedikit mulai habis, satu per satu mereka tenggelam.
Berita tenggelamnya kapal ini sampai kedaratan, tim penyelamat segera pergi ke titik kejadian. Berita ini juga didengar oleh Anastasya, dia sangat terpukul dengan berita ini. Ia menangis dan terus berdoa, berharap seluruh awak kapal itu dapat diselamatkan.
Movement IV – Resque Team
Aransemen : Eryck Agustinus dan Dida Juhara
Drill Design : Eryck Agustinus
Color Guard : Kharisma Cahya Bahari
Sang kapten nampak berusaha bertahan di atas puing-puing kapal. Ia benar-benar terombang-ambing dalam ombak yang begitu besar. Badai raksasa ini benar-benar menunjukan kekuatannya. Kapten itu terlihat sendiri sekarang, ia tidak melihat kru lain yang berada disekitarnya.
Conclusion
Harapan itu ternyata datang, sekelompok tim penyelamat datang menggunakan helicopter. Tim penyelamat itu melihat tanda dari sang kapten, mereka pun bergegas menolongnya. Tim penyelamat berhasil menyelematkan sang kapten, lalu mereka melaporkan ke pangkalan.
Setelah sampai di pangkalan, nampak Anastasya menyambutnya dengan rasa haru. Ia bersyukur karena kekasihnya bisa kembali, ia juga berdoa untuk awak kapal lain yang gugur dalam tugas ini.